KETERLIBATAN MUSTANI DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN
Museum Tanah dan Pertanian (MUSTANI) mendapatkan kesempatan turut andil dalam melestarikan dan mengembangkan potensi desa khususnya di Kota Kebumen, yang terlihat dalam kegiatan One Village One Story (OVOS) 2023 di Kota Kebumen Jawa Tengah. Keterlibatan Mustani sebagai salah satu dewan juri memilih peserta terbaik dan memberikan saran masukan untuk pengembangan desa.


Museum Tanah dan Pertanian (MUSTANI) mendapatkan kesempatan turut andil dalam melestarikan dan mengembangkan potensi desa khususnya di Kota Kebumen, yang terlihat dalam kegiatan One Village One Story (OVOS) 2023 di Kota Kebumen Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi desa baik mengenai budaya, pariwisata, teknologi dan UMKM desa di wilayah Kebumen yang prosesnya telah dilaksanakan mulai pertengahan bulan Januari 2023, sehingga dilakukan penjurian pada tanggal 9 – 11 Maret 2023. Keterlibatan Mustani adalah sebagai salah satu dewan juri yang memilih peserta terbaik dan memberikan saran dan masukan untuk pengembangan desa sebagai peserta. Dewan juri adalah Sugata A. Syamsi (Budayawan dan Seniman Sukabumi), Herlina Jannarita S.pd (Disparbud Kabupaten Kebumen), Arie Setyarini S.pd MM (Disparbud Kabupaten Kebumen), Rima Setiani MM (Kepala Museum Tanah dan Pertanian di bawah Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Indonesia) dan Prof Dr. H. I. Djatnika (Akademisi).
Terdapat 80 peserta dengan finalis sebanyak 43 peserta yang akan diumumkan pada awal Mei 2023. Dari kegiatan penjurian selama dua hari disimpulkan bahwa potensi di masing-masing desa di wilayah Kebumen cukup banyak dan perlu dipromosikan secara intensif untuk menarik pengunjung dari luar daerah masuk ke wilayah Kebumen. Potensi tersebut antara lain kekayaan dan keindahan alam pegunungan dan pantai, kekayaan adat istiadat untuk menyatukan masyarakat yang masih dilakukan dibeberapa desa, UMKM berupa batik, gula aren, berbagi keripik, maupun kerajinan dari daun pandan. Ada wilayah yang sudah sadar potensi desanya sehingga mengembangkan dengan aktif, namun masih ada pula desa yang sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan, namun mindset masyarakat yang “nrimo” atau “cukup” menjadikan kerajinan yang dibuat belum berkembang. Dalam kesempatan ini, Mustani mendapatkan hibah berupa dua buah Ani-ani dari desa Tlogoseto, yang akan menjadi koleksi di Mustani menambah koleksi ani-ani yang sudah ada.
Dari kegiatan ini, mendorong Mustani untuk mengikutsertakan potensi-potensi desa dalam beberapa program yang diselenggarakan di Mustani.